“Barangsiapa yang bersungguh –
sungguhpastidiaakanmendapatkannya”
“Hariiniharuslebihbaikdariharikemaren”
“ Dengan agama kita bias hidupterarah”
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulilah marilah
kita panjatkan kehadirat Allh SWT karna berkat rahmat, hidayahnya serta
inayahnya masih diberikan beberapa nikmat antara lain nikmat sehat, iman, dan
islam sehingga kita dapat menyelesaikan makalah mata kuliah kemirausahan
Shalawat salam selalu tercurahkan kepada nabi
muhamat SAW sebagai suritauladan bagi seluruh umat yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :
Kami
menyadarimasihterdapatkekeliruandalampenyusunandanpenulisanmakalahinisemata-matadatangnyadaripribadi
yang takluput rasa khilafdankesempurnaanhanyalahmilik Allah
SWT.Mudah-mudahanmakalahilmupendidikanislamdapatbermanfaatbagiparapembaca.
Pringsewu, 14 febuari 2012
KELOMPOK IX
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
MOTTO............................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1LatarBelakangMasalah
Untuk menjadi seorang wirausaha yang SUKSES dan KAYA itu
bukan bakat, dan juga tidak harus keturunan. Tapi, Sukses dan kaya itu mimpi
atau visi. Mimpi yang menjadi kenyataan. Artinya, kalau kita tidak berusaha
sama sekali untuk menjadi kaya, misalnya dengan jalan berwirausaha, maka mana
mungkin kekayaan itu kita dapat.
Terlepas dari itu, tapi yang jelas, semua orang pasti
punya mimpi. Setiap kita menjalankan bisnis apapun, sebenarnya yang kita cari
bukanlah semata-mata uang atau ingin kaya. Tapi, karena adanya keinginan kita
untuk mewujudkan mimpi tersebut. Sebagai konsekuensi logis atas jerih payah
kita adalah kita bisa mendapatkan keuntungan atau uang, dan bisa juga aset kita
yang semakin bertambah. Hal itu seiring dengan kegigihan kita di dalam
menjalankan bisnis.
Jika kita sebagai seorang entreprener atau wirausahawan,
yang namanya mimpi-mimpi bisnis tak akan ada habisnya. Seolah kita adalah sosok
yang tak akan pernah kehabisan mimpi. Apalagi, kita termasuk entreprener yang
kreatif dan inovatif. Bisnis yang satu maju pesat, bisnis yang lainnya ikut
berkembang. Sementara, bisnis yang lainnya lagi ikut bermunculan. Sehingga, tak
terasa atau bagaikan sebuah mimpi, ternyata bisnis kita semakin banyak. Aset
yang kita miliki juga semakin bertambah.
Kalau bisnis kita semakin maju, tentu
akan ada percepatan dalam penambahan aset. Bukan tak mungkin, kita akan semakin
pintar memutar bisnis kita, bahkan mampu mendatangkan dana dari luar yang
nantinya juga akan menjadi aset kita,itu semua berjalan seiring dengan mimpi
atau visi kita sebagai entreprener.
Dalam konteks
inilah, kita sebagai entrepreneur memang harus memiliki keberanian bermimpi.
Kita harus punya keyakinan, bahwa rejeki itu akhirnya mengikuti mimpi
kita.Rejeki itu
1.2 Rumusan
Masalah
Untuk memberikan uraian dari penjelasan makalah ini, maka
diperlukan adanya perumusan masalah yang gunanya untuk membatasi pembahasan
agar tidak menyimpang jauh dari topik yang telah ditentukan.
Dalam makalah
ini telah dirumuskan yaitu:
1.bagaimana menjadi
wirausaha ya sukses ?
2.Bagaimana
Mengubah Pola Pikir untuk menjadi seorang wirasusaha yang sukses ?
3.Bagaimana
Motivasi Berprestasi bagi seorang wirausaha yang sekses ?
4.Bagaimana
bersikap menjadi wirausaha ya sukses ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
Untuk
mengetahui bagaimana cara untuk menjadi seorang wirausahawa yang sukses.
Untuk
mengetahui bagaimana Mengubah Pola Pikir untuk menjadi seorang wirausahawa
yang sukses
Untuk mengetahui bagaimana motivasi berpretasi
bagi seorang wirausaha.
Untuk mengetahui Sikap dan Kepribadian Kewirausahaan
untuk menjadi wirausaha yang sukses.
“ “Barang siapa yang bersungguh – sungguh pasti dia akan mendapatkan nya”
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulilah marilah
kita panjatkan kehadirat Allh SWT karna berkat rahmat, hidayahnya serta
inayahnya masih diberikan beberapa nikmat antara lain nikmat sehat, iman, dan
islam sehingga kita dapat menyelesaikan makalah mata kuliah kemirausahan
Shalawat salam selalu tercurahkan kepada nabi
muhamat SAW sebagai suritauladan bagi seluruh umat yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.
Pada kesempatan ini penyusunmengucapkan terima kasih kepada:
1.Feri wahyudi,S.Ag., M.Pd.I selaku ketua jurusan STAI
pringsewu
2.Staff, karyawan dan dosen STAI Pringsewu
3.Imam mahali,S.Ag. sebagai dosen pengampu
4.Almamater
penyusun menyadari masih terdapat kekeliruan dalam penyusunan dan
penulisan makalah ini semata-mata datangnya dari pribadi yang tak luput rasa
khilaf dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Mudah-mudahan makalah
kewirausahaan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Pringsewu, 14 febuari 2012
PENYUSUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
MOTTO............................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Menurut
instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2)
disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat
layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan
secara terpadu melalui program lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah
tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menikmati kemakmuran secara merata
dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai dengan melalui
pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit kepada
pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama didaerah
pedesaan Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang
berkaitanlangsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun
kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha
Untuk
mengetahui visi dan misi didalam bank saryah dan untuk mengetahui
program-program di dalam bank saryah maka saya membuat makalah yang berjudul manajemen
koperasi unit desa
B.Rumusan masalah
ØApa yang dimaksud koperasi unit desa ?
ØBagaimana manajemen koperasi unit desa ?
C.Tujuan dan manfaat
ØUntuk mengetahui pengertian koperasi unit desa.
ØUntuk mengetahui manajemen koperasi unit desa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Manajemen
Menejemen yang
berarti pengolahan, ketatalaksanaan, atau tata pempinan, manajemen berasal dari
kata kerja to manage yang artinya pengurus, pengelola, pengatur, atau
melaksanakan, dan bias juga manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh
suatu orang untuk mengatur kegiatan-kegiatan melalui orang lain sebagai upaya
untuk mencapai tujuan.
Menurut G.R.Terry menejemen adalah suatu proses yang khusus yang terdiri
dari tindakan tindakan perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapain sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya
Manajemen merupakan serangkai kegiatan perencanaan, mengorganisasian,
menggerakan, mengendalian, dan mengembangkan sumber daya manusia, sarana
prasarana secara efisien.
B.Pengertian KUD
dan Dasar Hukumnya.
Koperasi Unit
Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan
berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah
kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi
pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD memang
secara resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah.
Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2)
disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat
layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan
secara terpadu melalui program lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah
tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menikmati kemakmuran secara merata
dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai dengan melalui
pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit kepada
pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama didaerah
pedesaan Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang
berkaitanlangsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun
kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha
koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha,
misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan
pendidikan. Koperasi yang termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi Unit Desa
(KUD).
C.Dasar Pembentukan Unit Usaha
Usaha Koperasi
Unit Desa dibentuk berdasarkan kebutuhan pelayanan kepada anggota seperti usaha
simpan pinjam atau kredit candak kulak, sarana-sarana pertanian, memasarkan
produksi anggota dan lain-lainnya.
Usaha atau kegiatan yang sifatnya musiman/sementara atau sifatnya kerjasama,
tidak turut mengolah secara langsung, hanya mengharapkan jasa, tidak perlu
dibentuk sebagai unit, namanya tetap usaha, misalnya sewa/kontrak/komisi. Akan
tetapi kalau usaha tersebut sifatnya kontinu (terus menerus) itu memerlukan
penanganan secara khusus dan personil yang mengelolanya pun secara khusus dan
kontinu, maka hal itu baru harus dibentuk unit.
D.Struktur Unit Usaha.
perkembangan
unit usaha. Unit usaha yang masih relatif kecil susunan spersonilnya masih
sederhana, wewenang dan tanggung jawabnya masih kecil. Akan tetapi kalau unit
usaha sudah besar dan kegiatannya sudah meluas, maka susunan personil tesebut
disesuaikan dengan banyaknya volme kegiatan dan bagian- Struktur unit usaha terdiri
dari bagian-bagian personil yang disusun menurut fungsi dan tugas untuk
menunjukkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil sesuai dengan
bagian-bagiannya. Serta tata hubungannya didalam unit usaha, personol yang
menduduki jabatan dinilai berdsarkan kemampuan dan kecakapan masing-masing
personil. Batasab wewenang dan tanggung jawab tergantung pada ruang lingkup
tugas masing-masing personil dalam unit. Artinya masing-masing karyawan harus
dapat mempertanggung jawabkan tugas dan wewenang yang dilimpahkan kepadanya
sesuai dengan tugas yang dilaksanakannya.
Susunan struktur unit usaha disusun menurut keadaan yang berdasarkan fungsi
pokok unit usaha yang sedang dijalankan dan disusun menurut kebutuhan serta
bisa dirubah disesuaikan menurut bagian laian boleh ditambah.
Susunan struktur unit usaha baik volumenya masih kecil maupun sudah besar,
dasar penyussunan strukturnya adalah sama, yang bertitik tolak pada fungsi
pokok unit usaha itu sendiri. Artinya apa yang menjadi fungsi pokok unit
tersebut itulah yang menjadi bagian-bagian dari unit usaha. Misalnya sebuah
koperasu unit desa yang mempunyai unit usaha susu sapi perah, fungsi pokok yang
menjadi bagian-bagian unit tersebut adalah sebagai berikut :
1.Bagian Pemeliharaan dan Pemerahan Susu.
2.Bagian Produksi
dan Pengolahan.
3.Bagian
Penjualan atau Pemasaraan.
4.Bagian Keuangan atau Kas Kecil.
E.Pembangunan Perekonomian Desa.
Berdasarka
sensus penduduk tahun 1980, sekitar 78% penduduk Indonesia bermukim di
pedesaan. Dengan demikian pedesaan potensi yang besar bauk dari segi penawaran
faktor produksi terutama tenaga kerja, maupun permintaan akan hasil diluar
sektor pertanian. Sebagian terbesar dari masyarakat pedesaan ini hidup daari
kegiayan pertanian.
“Pembangunan perekonomian desa tak lepas dari pemerintah. Pemerintah
mensiasatinya dengan strategi pembangunan. Yaaitu suatu kombinasi dari
kebijaksanaan dan program yang bertujuan untuk mempengaruhi pola dan laju
pertumbuhan ekonomi”
(Johnston dan Kilby, 1975). Selanjutnya dikemukakan bahwa strategi pembangunan
perekonomian desa mencakup :
a. Program pembinaan kelembagaan
b. Program penanaman modal pada prasarana fisik, sosial dan ekonomi.
c. Prograam penyempurnaan pemasaran faktor produksi dan komoditi pertanian,
d. Perumusan kebijaksanaan harga.
Dengan kata lain, strategi ini menekankan peningkatan untuk nmengubah,
memperluas dan mengembangkan alternatif produksi yang tersedia bagi
masyaraakata pedesaan dan menyempurnakan kelembagaan teknologi serta lingkungan
ekonomi.
Akhir-akhir ini banyak yang diperbincangkan mengenai pemerataan dan pertumbuhan
ekonomi. Johnston dan Clark (1982) mengungkapkan bahwa pemerataan dand
pertumbuhan ekonomi pedesan dapat dicapai bersama dengan menerapkan strategi
pertumbuhan pedesaan, yang demikian sebagai strategi pembangunan perekonomian
yang berorientasi pada perluasan kesempatan kerja. Selanjutnya Johnston dan
Clark (1982) mengungkapkan tiga tombak pembangunan perekonomian pedesaan, yaitu
1)Meningkatkan produksi dan kesempatan kerja
disektor pertanian dan diluar pertanian di pedesaan. Perluasan kesempatan kerja
produktif mencakup usaha rumah tangga dan industri padat tenaga kerja pedesaan.
2)Program perbaikan dan penyempurnaan pelayanan
pendidikan kesehatan dan gizi serta keluarga berencana.
3)Penyemlpurnaan kelembagaan pelaayanan,
perbaikan pengolahan dan kemampuan tenaga pimpinan pembangunan pedesaan.
Ketiga tombak pembangunan perekonomian desa tersebut merupakan pola pada
partsipasi aktif masyarakat pedesaan atau dengan kata lain, peningkatan
dibidang produksi, konsumsi dan penyempurnaan organisasi atau lembaga.
faktor-faktor
yang berpengaruh yang dibentuk oleh faktor internal, yakni faktor peran
serta anggota, aktivitas dan sumber daya manusia serta faktor eksternal
terhadap kinerja KUD. Ini dapat diinterpretasikan bahwa peran serta anggota
merupakan faktor penentu terhadap kinerja KUD di Provinsi Bali. Berarti pada
setiap kegiatan pengelola harus melibatkan anggota secara aktif jika ingin KUD
berhasil, seperti membuat perencanaan, meningkatkan modal koperasi dengan cara
meningkatkan partisipasi anggota dalam proses pemupukan modal, dll. Pada
dasarnya orang masuk suatu badan usaha dengan tujuan mendapatkan
manfaat.Pengurus KUD harus menunjukkan manfaat masuk KUD kepada para anggota
dan masyarakat dengan melakukan tindakan nyata seperti merealisasikan pembagian
SHU pada saat RAT dan menunjukkan distribusi SHU ke simpanan sukarela sesuai
dengan aktivitas yang telah dilakukan kepada KUD.Faktor aktivitas berupa
perputaran modal kerja merupakan faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas
manajemen KUD di Provinsi Bali dalam mencetak nilai penjualan dengan mengunakan
modal kerja serta mengubah penjualan itu menjadi keuntungan. Karenanya periode
perputaran modal kerja dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi
kas.Namun perlu diingat bahwa makin pendek periode perputaran modal kerja
berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya
sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Sebaliknya makin panjang periode
perputaran modal kerja berarti makin lambat perputarannya atau makin rendah
tingkat perputarannya sehingga dapat menurunkan keuntungan. Rasio perputaran
rata-rata piutang (PRrP) menunjukkan cepat lambatnya piutang dapat ditagih, di
mana kondisi aktual di KUD masih banyak piutang usaha
karena terlalu lama pelunasannya seperti tagihan rekening listrik di beberapa
KUD yang mana pembayaran listrik ditalangi oleh KUD. Piutang Kredit usaha
tani/kredit ketahanan pangan mengakibatkan lamanya aktiva mengendap pada
piutang usaha yang memperlambat berputaran modal kerja pad akhirnya menurunkan
memperoleh keuntungan pada suatu periode tertentu. Hal ini akan mempunyai
dampak terhadap efektivitas manajemen KUD di Provinsi Bali dalam mencetak nilai
penjualan dengan mengunakan total modal kerja, serta mengubah penjualan itu
menjadi keuntungan. KUD di Provinsi Bali efektif mencetak nilai penjualan
dengan mengunakan total modal kerja, serta mengubah penjualan itu menjadi
keuntungan, jika cepatnya periode perputaran modal kerja akan meningkatkan
keuntungan. Sebaliknya kurang efektif mencetak nilai penjualan dengan
mengunakan total modal kerja, serta mengubah penjualan itu menjadi keuntungan,
jika lambat periode perputaran modal kerja dan rendahnya keuntungan. Dengan
kata lain efektif tidaknya KUD di Provinsi Bali mengunakan total modal kerja
perusahaan untuk memperoleh keuntungan sangat tergantung pada faktor cepat atau
lambatnya periode perputaran modal kerja. Kualitas sumber daya manusia KUD
meliputi manajer, pengawas, dan karyawan merupakan faktor penentu keberhasilan
KUD. Makin tinggi kualitas SDM KUD, maka kemungkinan berhasil makin tinggi,
berarti kinerja KUD akan semakin bagus. Namun kualias SDM KUD di Bali belum
sesuai dengan harapan, karena sulitnya mendapatkan karyawan yang suka bekerja
untuk KUD dengan ”upah/gaji” yang wajar. Pendidikan yang relatif rendah juga
menyebabkan sulitnya mendidik mereka untuk mampu memahami persoalan-persoalan
tataniaga serta memperhitungkan kondisi-kondisi daerah kerjanya.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.Kesimpulan
ØPengertian
Manajemen
Menejemen yang
berarti pengolahan, ketatalaksanaan, atau tata pempinan, manajemen berasal dari
kata kerja to manage yang artinya pengurus, pengelola, pengatur, atau melaksanakan,
dan bias juga manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh suatu orang
untuk mengatur kegiatan-kegiatan melalui orang lain sebagai upaya untuk
mencapai tujuan.
ØPengertian KUD
dan Dasar Hukumnya. Koperasi Unit
Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan
berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah
kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi
pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD memang
secara resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah
ØDasar Pembentukan Unit Usaha
Usaha Koperasi Unit Desa dibentuk berdasarkan kebutuhan pelayanan kepada
anggota seperti usaha simpan pinjam atau kredit candak kulak, sarana-sarana pertanian,
memasarkan produksi anggota dan lain-lainnya.
ØStruktur Unit Usaha. perkembangan
unit usaha. Unit usaha yang masih relatif kecil susunan spersonilnya masih
sederhana, wewenang dan tanggung jawabnya masih kecil. Akan tetapi kalau unit
usaha sudah besar dan kegiatannya sudah meluas, maka susunan personil tesebut
disesuaikan dengan banyaknya volme kegiatan dan bagian- Struktur unit usaha
terdiri dari bagian-bagian personil yang disusun menurut fungsi dan tugas untuk
menunjukkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil sesuai dengan
bagian-bagiannya. Serta tata hubungannya didalam unit usaha, personol yang
menduduki jabatan dinilai berdsarkan kemampuan dan kecakapan masing-masing
personil. Batasab wewenang dan tanggung jawab tergantung pada ruang lingkup
tugas masing-masing personil dalam unit.
ØPembangunan
Perekonomian Desa.
Berdasarka sensus penduduk tahun 1980, sekitar 78% penduduk Indonesia bermukim
di pedesaan. Dengan demikian pedesaan potensi yang besar bauk dari segi
penawaran faktor poduksi terutama tenaga kerja, maupun permintaan akan hasil
diluar sektor pertanian. Sebagian terbesar dari masyarakat pedesaan ini hidup
daari kegiayan pertanian.
B.Saran
ØMakalah ini hanya sebagai tambahan ilmu bagi kita khususnya
mahasiswa/I STAI Pringsewu. Oleh karena itu kami mengharapkan bagi pembaca
untuk bisa mengkaji lebih dalam lagi tentang pembahasan yang telah diuraikan
dalam makalah ini dari sumber-sumber yang lain.
ØPerbanyaklah membaca
agar dapat menambah wawasan dalam pengetahuan kita lebih banyak.